Karakter Sinopsis Film Gaya Hidup
lamongan Bojonegoro Tuban Gersik Ngawi
tes sd-sma MTK,B.INDO,B.ing tes sd-sma-smk B.ing tes psikometrika tes ipa
pakde nono Resto Romantis di Jkt Hokben Delivery Bakmi GM Delivery PHD - Pizza Hut
Lirik Lagu Sinopsis Film Gaya Hidup
Liputan 6 berita jakarta Gaya Hidup

Selasa, 19 Juli 2011

contoh Puisi (UM Surabaya Inspirasiku)

Rindu Bersamamu
‘’Ratu impianku, met bu2k ea . . . mimpi  indah’’
Yach , ,
Beberapa detik yang lalu, dia SMS aku
Bersolek rindu dengan bait-bait indahnya
Nasib hanya sebatas nafas dan rindu sejarak  angan.
Kalaupun aku harus kau jauhi, biarkan langit menangis
Telaga darah telah tercatat dalam jajaran sejarah , , ,
Kita masih punya lagu, di lembah percakapan hati
Tuhan hakikat yang unik, permainan segitiga misteri, melingkari
Aku, kau dan alam ini . . .

“Surabaya 2011”












Aku dan Kamu
Seperti hidupku, juga hidupmu
yang akan mendangkalkan dasar danau
Hingga air disana tak biru lagi
Lihatlah bulan menari di puncak bukit hatiku!
Lantas,
Mengapa kau selalu menjauh dariku???
Saat kusolekkan seribu warna , , ,dan
Menaburkan ornamen-ornamen kehidupan.
Lagu indah yang sempat kunyanyikan untukmu
Seakan tak mampu menyedapkan selera hidupmu, mengapa? Mengapa sayang??
Hari-hari terasa tak berarti lagi,, sebab
Puisi yang ku sangkutkan di pundak bulan,
telah hilang dibawa lari kawanan elang . . .
Adakah di antara kita saling bertanya, tentang suara dan arti kata??
Hati dan pikiran kita telah terbelenggu oleh kemunafikan
Dan tersesat di antara belantara . .
Seperti kelahiran alam, kita adalah waktu
Yang tersisa dari sebuah kata, yang terceruk dan bertanya
Setelah kita kehabisan suara, dan kehilangan makna . . .

“Surabaya 2011”





Aku Mencintaimu
Dari sabit kembali ke sabit semula, menyimpan makna kala purnama
Walau purnama hanya semalam …
Rinduku padamu terus berkepanjangan !!
Sepi dalam kisaran menyasar, membakar lewat celah.
Kubingkai rasa ini
Meski kau tak akan pernah lagi bercerita tentang cintamu
Biarkan waktu yang menunggu,,,
Sampai kau tau.
Bahwa “Aku Mencintaimu”

“Surabaya 2011”




















Berharap
Seuntai harapan kusematkan bersama hembusan nafas panjangmu
Terbias sepi kerena ronamu
Kumeronta,
Menahan tetes air mata kesunyian
Tapi, kau hanya diam
Melempar senyum kecut di balik selembar daun harapanku
Bukankah kau tahu?
Aku kerap mencuri tingkahmu.
Dan aku ukir di alam lamunanku.
Bukankah kau tahu?
Aku kerap bermimpi saat mata ini terbuka.
Takdir memilih gelap untuk menghapus mimpi itu.
Kau pun hilang,
lepas pandang,
 Dari pandangan.











Nona
Nona . . .
Ada senyum
Yang tak pernah hilang dari bibirmu
Ada  kasih yang tak pernah pudar di jiwamu
Ada banyak rasa yang tertata rapi di balik senyum itu
Tawa,
Derita,
Tangisan,
Dan pengorbanan.
Betapapun sangat berarti semua itu bagiku
Nona . . . .
kau lukiskan rona cinta dalam hidup ini
Menjadi pengobat duka lara saat aku gundah
Kau hiasi bibirmu dengan senyum dan tawa
Meski aku tak tau, hatimu sedang layu
Air matamu bening bak tetesan embun pagi
Senyummu cerah secerah sinar mentari
Nona . . . .
Betapa mulia hatimu







RESTUMU

Dosa......????????
ya,,, itu dosa.
            Salah......??????
            Tidak, kau tidak salah.
                        (Dosa tapi tak salah), Apa itu????
            Kini aku sadari
            Bebanku adalah dosa
            Turuti citaku adalah dosa
            Buatku tersenyum adalah dosa.
                        Kapan pahalanya......??????
                                    Ketika semua kering
                                    Mata air dan air mata
                                    Hingga semua pulang
                                    Kaku
                                    Dan membawa rasa malu.
            Terima kasih untukmu selalu.......









AKU INGIN JADI SEPERTINYA

Menjadi seperti yang ia inginkan

Sesalku.........
Aku tidak akan pernah memaafkan diri ini,
Atas semua yang telah aku lakukan.
Dosaku, salahku
Egoku, ambisiku
Malu-ku, ketidakpercayaanku
Dan hinaku.
                        Aku tidak akan pernah memafkan diri ini,
                        Atas apa yang telah aku perbuat.
                        Harapku dan citaku,
                        Impianku dan sedihku,
                        Tangisku dan keputusasaanku.
Tapi..........
Aku akan tetap bersandar pada semangatku
Yang aku tanam sejak kaumulai rapuh.
Namun, jalanku tak pernah bersih
Ada duri, ada paku
Yang lebih ironis ada kata sadis.
                        Maafkanlah aku, atas apa yang aku ucap.
                        Tapi mengapa kau hanya diam?
                        Pasrah tak kunjung harap.
Ingin rasanya aku berdiri sendiri
‘tuk maju
Tak mampu.       
Semua telah berakhir,,,,
Maafkan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright Majid T Dhuro © 2010 - All right reserved - Using Abdul Majid Tamum
Best viewed with Mozilla, IE, Google Chrome and Opera.